TOSS TBC
Langkah-langkah TOSS TBC juga perlu diketahui oleh Sahabat PPTI , yaitu:
- Temukan gejala di masyarakat
- Obati TBC dengan tepat dan cepat
- Pantau pengobatan TBC sampai sembuh
Gejala Tuberkulosis (TBC) yang dapat Anda ketahui:
- Batuk lebih dari 2 minggu.
- Mengalami sesak pada pernafasan
- Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas
Jika Sahabat PPTI menemukan gejala-gejala di atas, maka segeralah berobat ke Puskesmas atau klinik terdekat untuk segera diperiksa lebih lanjut.
Sahabat PPTI harus tau, penemuan Kasus TBC dilakukan dengan kegiatan Investigasi Kontak. Berikut Informasi tentang Investigasi Kontak :
Investigasi Kontak (IK) adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan penemuan kasus TBC dengan cara mendeteksi secara dini dan sistematis terhadap orang yang kontak dengan sumber infeksi TBC. Pedoman WHO menyatakan bahwa kegiatan IK bermanfaat untuk mendeteksi kasus TBC secara dini, mencegah penyakit yang lebih berat serta mengurangi penularan TBC pada orang lain. Selain itu, IK dapat juga menemukan orang dengan infeksi TBC laten yang membutuhkan pengobatan pencegahan. Kegiatan IK diselenggarakan melalui kolaborasi antara pemberi layanan kesehatan dengan komunitas yang ada di masyarakat seperti kader kesehatan, PMO, pendidik sebaya dan sebagainya. Investigasi kontak dilaksanakan untuk semua pasien TBC baru/ kambuh yang terkonfirmasi bakteriologis (TBC Sensitif Obat maupun TBC Resisten Obat) dan TBC anak untuk mendeteksi secara dini kemungkinan adanya kasus lain yang menulari kasus indeks atau kasus lain yang tertular oleh kasus indeks, pada kontak serumah atau kontak erat. IK juga dilaksanakan pada semua pasien TBC anak, dengan tujuan mencari kasus lain yang merupakan sumber penularan. Pelaksanaan kegiatan IK harus dicatat dan dilaporkan baik dalam kartu pengobatan pasien TBC yang merupakan kasus indeks (TBC.01) maupun formulir pemeriksaan kontak (TBC.16K).
Tujuan Investigasi Kontak Secara umum terdapat 4 tujuan pelaksanaan investigasi kontak, yaitu: 1. Menemukan kasus TBC secara dini dengan melakukan skrining gejala dan faktor risiko TBC terhadap seluruh kontak dari pasien TBC 2. Menemukan TBC laten pada anak di bawah 5 tahun dan memberikan pengobatan pencegahan TBC dengan segera 3. Mencegah penularan pada kontak yang sehat dengan cara memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. 4. Memutus mata rantai penularan TBC di masyarakat.
Sasaran Investigasi kontak, dilakukan terhadap seluruh kontak dari semua pasien TBC baru/kambuh yang terkonfirmasi bakteriologis (TBC Sensitif Obat maupun TBC Resisten Obat) dan TBC anak di lingkungan rumah tangga atau tempat-tempat lain (tempat kerja, asrama, sekolah, tempat penitipan anak, lapas/rutan, panti, dsb). Sumber data kasus indeks berasal dari data Puskesmas, rumah sakit, dan fasyankes swasta.
Prioritas utama kegiatan IK adalah kelompok usia anak karena alasan sebagai berikut:
1. Apabila kontak erat dengan penderita TBC paru yang infeksius, anak lebih berisiko untuk terinfeksi; dan setelah terinfeksi, anak berisiko tinggi untuk menjadi sakit TBC.
2. Jika sakit TBC, anak berisiko lebih tinggi untuk menderita TBC berat seperti meningitis TBC dan TBC milier dengan risiko kematian yang tinggi.
3. Anak balita yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah sehingga lebih lama kontak dengan kasus indeks dibandingkan dengan kelompok umur yang lebih tua yang mempunyai aktivitas di luar rumah lebih banyak. Risiko ini akan semakin meningkat jika kasus indeks adalah ibu atau orang yang mengasuh anak tersebut.
4. Jika tidak diobati dengan benar, anak-anak dengan infeksi laten TBC yang teridentifikasi melalui IK dapat berkembang menjadi kasus TBC di masa dewasanya, yang merupakan sumber penularan baru di masa mendatang.
Alur pencatatan dan Pelaporan Investigasi Kontak
Sahabat PPTI harus tau mengenai Pengawas Menelan Obat atau yang biasa disingkat dengan PMO.
Pengawas Menelan Obat adalah orang yang dipilih berdasar kesepakatan pasien dan petugas kesehatan untuk mendampingi pasien dan mengawasi minum obat selama masa pengobatan. PMO menjadi mitra kader dalam mengidentifikasi kontak serumah dan kontak erat pasien. Peran PMO:
1. Memotivasi pasien TBC untuk menjalani pengobatan dan melakukan kunjungan rutin ke fasyankes untuk mengambil obat dan pemeriksaan dahak sesuai jadwal
2. Memfasilitasi pasien TBC yang mengalami keluhan efek samping obat ke fasyankes
3. Memantau perkembangan pengobatan pada pasien TBC
4. Memantau pemberian Pengobatan Pencegahan TBC pada anak balita
5. Membantu petugas dan kader dalam melakukan investigasi kontak.
6. Memberikan informasi terkait dengan kondisi kasus indeks, kontak serumah dan kontak erat
7. Memantau munculnya gejala TBC pada kontak sekitar