
MOBILE X RAY UNTUK PERCEPAT TEMUAN KASUS TB
Jelang pergantian tahun, angka estimasi kasus tuberculosis (TBC) di Indonesia masih terus meningkat. Data terbaru dari WHO menyebutkan angka estimasi TBC darisemula 1,060.000 kasus kini mencapai 1.090.000 kasus.
Peningkatan estimasi kasus ini mendorong Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) semakin giat mengambil langkah terobosan guna menemukan lebih banyak lagi terduga penderita TB.
Selama 3 hari, dari tanggal 17 sampai 19 Desember 2024, PPTI yang didukung Medco Foundation bekerjasama dengan Sudin Kesehatan Jakarta Utara menggelar aksi Active Case Finding atau menemukan kasus TB secara aktif di 3 kawasan padat penduduk.
Rangkaian kegiatan Skrining TB di kawasan Penjaringan, Tanjung Priok dan Cilincing , Jakarta Utara ini diikuti ratusan warga.

Dalam kegiatan ini, kader PPTI memberikan penyuluhan tentang penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis ini, Seperti gejala dan pencegahan TBC, yakni batuk lebih dari 2 minggu, demam, berat badan menurun, dan berkeringat di malam hari tanpa aktivitas fisik.
Selain itu, peserta skrining yang diduga mengidap TBC akan menjalani pemeriksaan paru dengan foto ronsen Mobile X-Ray, selanjutnya diambil sputum atau dahak untuk diperiksa di laboratorium dan pemeriksaan Mantoux.

Dukung Asta Cita Eliminasi TBC
Kegiatan penemuan kasus aktif TB ini memang dilakukan guna mendukung program pemerintah dalam menanggulangi TBC.
“Aksi jemput bola skrining TBC dengan Mobile X-Ray ini diharapkan mampu menemukan pengidap TBC dengan lebih cepat dan efektif. Sehingga bisa mempercepat target eliminasi TBC 2030,” ungkap Ketua Umum PPTI, Yani Panigoro.
Tentunya, aksi yang digelar di Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara ini bisa berjalan lancar berkat kerja keras para kader PPTI yang mengajak dan melacak warga terduga TB serta kerja sigap tenaga kesehatan di lapangan.
Selain efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakan akan bahaya TB, aksi skrining TB juga relatif lebih cepat menemukan kasus baru dan memastikan penderita TB menerima pengobatan yang tepat dan berkelanjutan. Langkah skrining TB ini selaras dengan asta cita Presiden Prabowo yang menjadikan eliminasi TBC sebagai program prioritas dan program Kemenkes yang menargetkan lebih banyak temuan kasus.
Tantangan dalam Eliminasi TBC
Menurut Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing, dr. Raden Ahmad Sigit Mustika Adi, upaya aktif skrining TBC ini memang penuh tantangan. “Banyak penolakan dari warga. Itu sebabnya perlu sosialisasi dan pendekatan dari para kader TBC agar mereka mau diperiksa. Padahal, TBC bisa disembuhkan asalkan mau disiplin berobat!” pungkas dr. Sigit.