
KOLABORASI KUNCI UTAMA ELIMINASI TB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menko PMK Pratikno resmi menerima Memo Kebijakan TB guna mempercepat eliminasi TB di Indonesia. Memo strategi percepatan eliminasi TB ini hasil diskusi publik yang diinisiasi Stop TB Partnership Indonesia. Selain tantangan dan peluang strategis eliminasi TBC, memo juga dilengkapi rekomendasi kebijakan berbasis data.
Menkes Budi Gunadi mengingatkan bahwa TBC masih jadi ancaman besar.
“TBC adalah penyakit infeksius paling tinggi. Bayangkan, sudah kena 1 miliar orang, dan Indonesia ada di peringkat kedua dunia,” jelasnya. Untuk itu, Menkes menegaskan akan memperkuat penemuan kasus, pengobatan, hingga distribusi vaksin pada 2028 atau 2029.
Kolaborasi Kunci Utama
Talkshow dalam bentuk Cabaret Show: Dermaga Akhiri Eliminasi TBC 2030 ini mengusung pesan tentang pentingnya peran komunitas sebagai ujung tombak program pengendalian TBC. Itu sebabnya, perlu kolaborasi sebagai kunci utama eliminasi TBC yang melibatkan anak muda, media, akademisi, korporasi dan komunitas TBC.
Sementara itu, Prof.Dr.dr Erlina Burhan, pakar TBC yang juga anggota Badan Pertimbangan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) mengingatkan inovasi adalah kunci untuk eliminasi TBC.
“Jika tak ada inovasi, itu Artinya, itu cuma omon-omon saja,” ungkap guru besar FKUI ini. Inovasi meliputi vaksin TB, kebaruan alat diagnosis, BPalm yang lebih cepat masa penyembuhan pengobatan dan terapi pencegahan TBC.
“Ayo, para produsen farmasi Indonesia, produksi vaksin sendiri. Jangan impor teruus,” pungkasnya tegas.
Lawan Stigma TBC Lewat Media Sosial
Melibatkan anak muda dalam kampanye pencegahan TBC dan melawan stigma penyakit TBC lewatnya media sosial disampaikan dr. Ayman Alatas. Selebgram kesehatan yang punya banyak pengikut ini menyoroti bahaya Self Stigma yang dialami pasien TBC. “Self Stigma ini sangat berbahaya, karena membuat orang malas berobat. Akibatnya, TB Resisten Obat jadi meningkat,” paparnya.