
PERKUMPULAN PEMBERANTASAN TUBERKULOSIS INDONESIA (PPTI) BERI PENGHARGAAN TOKOH ELIMINASI TBC
Memasuki usia 57 tahun, Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) tetap berkomitmen membantu pemerintah menanggulangi TBC yang terus meningkat di Indonesia. Data Global Tuberculosis Report (GTR) 2024 menyebutkan Indonesia menjadi negara kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia dengan perkiraan 1.090.000 kasus baru dan kematian 125.000 per tahun
Dalam rangka HUT ke-57 tahun dengan tema “Melangkah Bersama Melanjutkan Cita-Cita Para Pendiri untuk Eliminasi TBC”, PPTI memberikan penghargaan Lifetime Achievement Award kepada tokoh-tokoh yang telah mendedikasikan hidupnya dan berkontribusi dalam perjuangan memberantas TBC di Indonesia
Para penerima penghargaan adalah Prof.Dr.dr.Erlina Burhan Sp.P(K), Ratih G, Siswono Yudohusodo, Raisis Panigoro (almh), Dr.Soelastomo (alm), Yultin Ginandjar Kartasasmita dan MM Sri Sumaryanti.
Dalam acara yang digelar di Griya Arifin Panigoro, Jakarta Selatan (22/5/2025) Ketua Umum PPTI, Yani Panigoro menegaskan penghargaan ini merupakan apresiasi kepada mereka yang telah menginspirasi dan sudah berkiprah dalam memberantas TBC di tanah air.
Sementara itu, para penerima penghargaan menyampaikan terimakasih atas penghargaan Lifetime Achivement Award yang diberikan.
Dalam sambutannya, Prof. Erlina juga menyoroti polemik uji coba vaksin M72 di Indonesia.
“Jangan termakan hoaks soal vaksin. Vaksin bukan diciptakan oleh Bill gates. Andilnya hanya sebatas pendanaan. Kita bukan kelinci percobaan karena penelitian vaksin sudah berlangsung selama 26 tahun. Sudah dikembangkan sejak lama di berbagai negara.”kata Guru Besar FKUI ini.
Sebelumnya, pelaksanaan program uji klinis vaksin TBC dari The Gates Foundation menjadi sorotan publik. Padahal, ada sejumlah keuntungan jika Indonesia ikut dalam uji klinis vaksin M72 ini. Di antaranya Indonesia akan terlibat dalam pengembangan vaksin TB yang bisa dipakai di seluruh dunia. Kemudian para peneliti dalam negeri juga bisa memperoleh ilmu pengembangan vaksin serta Indonesia punya kesempatan utama mendapat akses vaksin lebih awal. Erlina juga berpesan,
TBC bisa dicegah. Dan jika terkena TBC, asal rutin minum obat, TBC bisa disembuhkan.