
PPTI CETAK KADER BARU TBC
Selama 2 hari, suara riuh rendah terdengar dari ruang serba guna di Gedung PPTI, Jakarta Selatan. Oh, rupanya ada acara Pelatihan Kader TBC yang digelar Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) pada 28-29 Juli 2025.
Agenda kegiatannya cukup padat. Di hari pertama, puluhan peserta mendapat ilmu penyakit Tuberkulosis atau TB/TBC. Mulai dari penyebab, sampai pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis ini.
Selain teori, peserta dari 10 kecamatan di Jakarta Selatan ini juga melakukan simulasi atau praktik penemuan kasus, pendampingan, serta penyuluhan TBC. Suasana pun meriah saat peserta melakukan role play simulasi penyuluhan.

Sebenarnya, buat apa sih pelatihan kader ini? Ternyata … pelatihan kader untuk mendongkrak temuan kasus dan pendampingan pengobatan sampai sembuh.
Ketua Umum PPTI, Yani Panigoro berharap, di bawah bimbingan kader senior, para kader baru ini bisa memantau aktif dan menjangkau kelompok rentan seperti anak-anak, remaja dan lansia guna mempercepat tercapainya eliminasi TBC 2030.

Kader Harus Mumpuni
Menjadi kader tidaklah mudah. Mereka harus benar-benar paham A to Z penyakit TBC. Nah, di hari kedua, kader mendapat ilmu lagi niiih! Soal Investigasi Kontak Terintegrasi TPT, Community Outreach serta Pencatatan & Pelaporan.
Oh iya, terakhir, peserta harus ikut tes untuk mengukur efektivitas pelatihan.
“Sebelum pelatihan kami lakuan pre-test dan setelahnya ada post- test dan evaluasi, sehingga kami bisa mengetahui apakah peserta menyerap dan memahami semua materi,”ungkap dr.Ika Herniyanti, pemateri dari Klinik JRC-PPTI. Di ujung acara, kader mendapat Kartu Pengenal dan Vest PPTI untuk turun lapangan. Nantinya para kader akan lebih percaya diri dan mudah dikenali saat melakukan pemantauan dan mendampingi pasien ke fasilitas layanan kesehatan.