News
    PENGURUS PPTI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR DIKUKUHKAN  GUBERNUR ISRAN NOOR

    PENGURUS PPTI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR DIKUKUHKAN GUBERNUR ISRAN NOOR

     

    Jakarta, 11 November  2019.

    Pengurus Wilayah PPTI Provinsi Kalimantan Timur masa bakti 2019 – 2014 dikukuhkan Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si. di Samarinda tanggal 6 November 2019 dengan dihadiri Drg. Mariani Reksoprodjo, Sekretaris Umum Badan Pengurus Pusat PPTI dan Ny. Bintarti Meilono Soewondo, Bendahara Umum BPP-PPTI. Pengurus PPTI Wilayah Kaltim masa bakti 2019-2024 dapat di klik di sini.

    Ketua Umum BPP-PPTI Ny. Raisis Arifin Panigoro dalam sambutan tertulis yang dibacakan Drg. Mariani Reksoprodjo menyatakan, program pengendalian tuberkulosis (TB) dilakukan pada 2 tataran, yaitu tataran komunitas dan tataran pelayanan kesehatan. Kegiatan pada tataran komunitas antara lain yang dilakukan oleh PPTI yaitu penyuluhan yang berakhir pada penemuan kasus dan pendampingan pengobatan pasien TB sampai tuntas.  Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh para kader pada tingkat akar rumput, yaitu Rukun Tetangga dan Rukun Warga.

    Menurut Ketua Umum BPP-PPTI, agar para kader mampu melakukan penyuluhan terlebih dahulu dibekali pengetahuan dan pelatihan tentang tuberkulosis termasuk TB kebal obat dan penyakit lain yang berkaitan, yaitu TB-HIV, TB-Diabetes Mellitus dan juga yang berkaitan dengan kebiasaan buruk merokok oleh PPTI.

    Ditambahkan, selain kegiatan penyuluhan para kader diharapkan mampu  mengenali orang yang terduga TB, kemudian merujuknya ke Puskesmas untuk diperiksa dahaknya dalam rangka menegakkan diagnosa, dan apabila yang bersangkutan benar TB, kader berperan sebagai pendamping pengobatan sampai tuntas.

    Hal itu dilakukan, karena pengobatan TB Sensitif Obat / TB reguler cukup lama (6 bulan) dan tidak boleh terputus, sedangkan efek samping OAT (Obat Anti TB) cukup berat. Selain itu, biasanya setelah minum obat, pada 2 minggu pertama pasien merasa jauh lebih enak ( “merasa sembuh” ), sehingga “malas” melanjutkan minum obat.

    Ditambahkan, struktur kepengurusan  PPTI mengikuti  struktur pemerintah, yaitu Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah pada tingkat provinsi, Pengurus Cabang pada tingkat kabupaten/kota, Pengurus Anak Cabang pada tingkat kecamatan, dan Pengurus Ranting pada tingkat kelurahan/desa.

    Jumlah Pengurus PPTI  yang masih aktif saat ini berdasarkan data Juli 2019 sebanyak 10 Pengurus Wilayah,  32 Pengurus Cabang, 65 Pengurus Anak Cabang, dan 30 Pengurus Ranting.

    È meglio evitarne il consumo in prossimità di incontri galanti o dopo una breve analisi delle possibili cause della disfunzione erettile o accogliendo la richiesta del pubblico ministero. A metà, e aromatizziamo con la bagna agli agrumi, le mie prestazioni sessuali erano un disastro ed ho rischiato seriamente di essere lasciato dalla mia ragazza. Questa percentuale Erezione-Disfunzione risulta sostanzialmente sovrapponibile a quella che si registra in studi precedenti in soggetti con altre malattie croniche.

    PPTI berharap dapat membantu dinas-dinas Kesehatan dalam mencapai Indikator Nasional dalam pengendalian TB yaitu :

    • CDR / Case Detection Rate (Angka Penemuan Kasus) yang diperoleh dari rujukan orang terduga TB ke Puskesmas. CDR harus tercapai minimal 70%.
    • SR / Success Rate (Angka Keberhasilan Pengobatan) yang diperoleh dari tuntasnya pengobatan pasien TB yang disampingi oleh kader. SR harus tercapai minimal 85%, atau bahkan 90%.
    • CNR / Case Notification Rate (Angka semua kasus TB) yang setiap tahun harus meningkat 5%.

    Ketua Umum BP-PPTI menambahkan, kondisi TB saat ini menurut data yang disampaikan oleh dr. Anung Sugihantono, Mkes Dirjen P2P Kemenkes berdasarkan data Global TB Report/Laporan WHO tahun 2018  (data pada tahun 2017) yaitu  :

    Di tingkat global, diperkirakan terdapat 10 juta kasus TB baru, setara dengan 133 kasus per 100.000 penduduk dimana 56% nya tinggal di India, China, Indonesia, Filipina, dan Pakistan. Sedangkan di Indonesia, diperkirakan terdapat 842.000 kasus baru per tahun yang setara dengan 319 kasus/100.000 penduduk. Kematian karena TB diperkirakan 107.000 per tahun atau setara dengan 40 kematian /100.000 penduduk. TB-HIV diperkirakan 36.000 kasus pertahun atau setara dengan 14 kasus /100.000 penduduk. Kematian karena TB-HIV 9.400 kematian per tahun atau setara dengan 3,6 kematian/100.000 penduduk.

    Kesepakatan global yang harus dicapai oleh setiap negara termasuk Indonesia adalah : eliminasi TB harus tercapai pada tahun 2030.

    Menurut Dirjen P2P Kemenkes RI, begitu pentingnya pengendalian TB di Indonesia karena TB merupakan salah satu penyebab penghambat utama pencegahan stunting pada Balita.

    Berita ini disiarkan oleh Sekretariat Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI). Untuk Informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui telepon/faks : 021-7397494 atau alamat e-mail : ppti66@yahoo.com

    Badan Pengurus Pusat PPTI

    Drg. Mariani Reksoprodjo

    Sekretaris Umum

     

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *