Obituari
Raisis Panigoro Gigih Berantas Tuberkulosis
Innalillahi wa innailaihi rojiun. Kabar duka menyelimuti keluarga besar Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Ketua Umum PPTI, Raisis Panigoro berpulang pada Minggu 21 Januari 2024 di Jakarta.
Sosok yang dikenal selalu gigih memerangi penyakit tuberkulosis atau TBC ini pergi dengan tenang setelah sempat dirawat selama beberapa hari di rumah sakit.
Tentu saja kepergian wanita yang dilahirkan 75 tahun lalu ini menorehkan duka mendalam di hati semua orang yang mengenalnya. Kepergiannya juga sangat mengejutkan, karena masih banyak rencana yang akan dilakukan terkait penanggulangan TB.
Tak Henti Perangi TBC
Raisis memang sangat menaruh perhatian pada masalah kesehatan. Semasa hidupnya, istri pengusaha sekaligus mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Arifin Panigoro ini sangat gigih memberantas TBC. Ia bergabung dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) sejak tahun 1992. Ia menjabat sebagai Ketua Umum BP PPTI pada 2012 dan terpilih kembali pada tahun 2017. Pada tahun 2022 ia secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum untuk masa bakti 2022-2027.
Tanpa kenal lelah, ibu dua anak dan sejumlah cucu ini berjuang untuk eliminasi TBC di penjuru Indonesia. Ia aktif menjalankan sejumlah program pengentasan TBC bersama pengurus dan kader guna menemukan dan mendampingi pasien TBC sampai sembuh total.
Bersama PPTI ia terus bergerak untuk melakukan sosialisasi pencegahan, penularan dan bahaya penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis ini.
Selain aktif penyuluhan secara langsung, PPTI juga berinovasi melibatkan masyarakat untuk waspada TBC. Diantaranya dengan skrining TB dan Active Case Finding, serta ajang Lomba Foto & Video Kreatif Penanggulangan TBC.
Mengingat Indonesia adalah penyumbang kasus TBC nomor dua terbanyak di dunia, Klinik Utama JRC-PPTI kini telah menyediakan layanan BPJS dan memberikan bantuan langsung kepada pasien TBC yang terdampak ekonomi.
Mulai tahun 2024, PPTI juga menjadi SR Komunitas DKI Jakarta dalam pengendalian TBC.
Bersama sang suami, Raisis dan Arifin Panigoro sangat kompak dalam upaya emininasi TB. Mereka bahu membahu mencurahkan tenaga dan materi untuk membantu pasien TBC yang kurang beruntung. Mendiang juga inisiator dan fasilitator inti dalam pembentukan Stop TB Partnership Indonesia tahun 2013 dan terbitnya Perpres No 67 tahun 2021 tentang penanggulangan TBC.
Tak hanya di PPTI, mereka juga aktif berkontribusi di Komite Nasional Pengendalian Tembakau, yang fokus dalam pengendalian tembakau. Semua kiprah ini didukung penuh keluarga besar Panigoro.
Kini, meski telah tiada, nama Raisis Panigoro akan terus melekat di hati.
Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi banyak kalangan. Semoga kita semua mampu mengemban amanah dan meneruskan cita-cita dan perjuangan mendiang membawa PPTI sebagai mitra andal dalam pemberantasan TBC.
Terima kasih atas jasa dan sumbangsih dalam upaya pengendalian TBC. Selamat jalan Ibu Raisis tersayang