SERU, ADU KREASI YEL -YEL KADER TB
Mengenakan bando berhias mawar, sekelompok ibu bergerak lincah di atas panggung. Rupanya mereka menyerukan edukasi Tuberkulosis atau TBC dalam Lomba Yel-yel HUT ke-56 Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) di Jakarta.
Ada 4 kelompok kader TB dari SSR dan 1 IU DKI yang beradu kreativitas yel-yel. Bukan hanya lirik dan gaya, tapi juga adu atribut, seperti topi bulu ayam hingga kain songket gemerlap.
“Lomba yel-yel ini bertujuan menggalang kekompakan kader sehingga mereka makin semangat dalam bertugas melacak kasus TB di wilayahnya, “ ungkap Pejabat Ketua Umum PPTI Peggy Kho Pik Hiang.
Kader adalah ujung tombak eliminasi TB. Kader PPTI rutin berkeliling untuk menemukan warga yang tertular TB. Tugasnya tak mudah. Selain edukasi, ada investigasi kontak. Jika ada pasien TB yang mangkir berobat mereka pun sabar merayu agar pasien tidak putus obat yang berisiko menjadi TB Resisten Obat atau TB RO. Untuk itu, perlu saling dukung antar kader.
Ada 4 aspek kriteria penilaian lomba. Informaso edukasi TB, kreativitas gaya & irama, kostum plus kekompakan tim.
“Semua peserta sangat kreatif. Tapi yang juara, yang info edukasinya lengkap. Ada TOSS TB, Vaksinasi, Investigasi Kontak, sampai TPT,” ujar Betty Nababan, juri dari NPD Konsorsium Komunitas Penabulu.
Riuh rendah pendukung tim yel-yel pun pecah … saat tim juri mengumumkan 3 tim terbaik dan mendapat hadiah.
Selamat untuk pemenang!